Fakta-Fakta Bursa Sepekan, Nilai Transaksi Harian Meningkat 1,06 Persen

Spread the love

GANTARITV.IDData perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) sepekan, selama periode 22-26 Mei 2023, menunjukkan hasil variatif. Meskipun IHSG melemah, rata-rata nilai transaksi harian bursa justru mengalami peningkatan sebesar 1,06 persen. 

Pada pekan ini, BEI juga mencatatkan emisi Obligasi Berkelanjutan III Sarana Multi Infrastruktur Tahap III Tahun 2023. Tak hanya itu, BEI juga turut berpartisipasi di Indonesia-Japan Corporate Exchange Exclusive Business Matching Event.  

Berikut fakta-fakta Bursa sepekan yang dirangkum iNews.id dari data perdagangan BEI, Sabtu (27/5/2023):

1. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini melemah 0,20 persen ke level 6.687 dibandingkan level 6.700 pada minggu lalu. 

2. Nilai kapitalisasi pasar Bursa juga turun 0,21 persen menjadi Rp9.484,162 triliun dari Rp9.504,018 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.

3. Data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tanggal 22 sampai dengan 26 Mei 2023 ditutup pada teritori yang variatif. 

4. Meskipun IHSG melemah, terjadi peningkatan sebesar 1,33 persen terjadi pada rata- rata frekuensi transaksi harian Bursa menjadi 1.286.887 dari 1.270.046 transaksi pada sepekan yang lalu. 

5. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa juga mengalami peningkatan sebesar 1,06 persen menjadi Rp10,124 triliun dari Rp10,018 triliun pada pekan sebelumnya. 

6. Rata- rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan tercatat merosot sebesar 16,90 persen menjadi 17,460 miliar saham dari 21,011 miliar saham dari pekan sebelumnya.

7. Investor asing pada Jumat (26/5/2023) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp442,38 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp19,193 triliun.

8. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 522 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp443,81 triliun dan 47,5 juta dolar AS, diterbitkan oleh 127 emiten.

9. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan 486,11 juta dolar AS. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 8 emisi senilai Rp3,06 triliun.

Sementara itu, pada Selasa (23/5/2023) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Sarana Multi Infrastruktur Tahap III Tahun 2023 yang resmi dicatatkan di BEI.

Obligasi tersebut terbagi dalam tiga seri yaitu Seri A (SMII03ACN3) dengan nilai nominal Rp171.750.000.000,00 jangka waktu 370 hari kalender, Seri B (SMII03BCN3) dengan nilai nominal Rp1.914.120.000.000,00 jangka waktu 3 tahun dan Seri C (SMII03CCN3) dengan nilai nominal Rp1.914.130.000.000,00 jangka waktu 4 tahun.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menyematkan peringkat untuk obligasi adalah idAAA (Triple A) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak selaku wali amanat dalam emisi ini. Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 34 emisi dari 30 emiten senilai Rp38,81 triliun. 

Pada pekan ini, BEI bersama Indogen Capital dan SAKe Capital berpartisipasi dalam acara Indonesia-Japan Corporate Exchange Exclusive Business Matching Event yang diselenggarakan bekerja sama dengan Japan External Trade Organization (JETRO) di Tokyo, Senin (22/5/2023). 

JETRO merupakan organisasi yang dinaungi oleh pemerintah Jepang yang bertujuan untuk mempromosikan mutual bisnis antara pengusaha Jepang dengan negara-negara lain di belahan dunia. BEI memperkenalkan Perusahaan Tercatat dan perusahaan untuk Initial public Offering (IPO) yang merupakan klien dari Indogen dan SAKe Capital kepada 30 perusahaan Jepang untuk menjajaki potensi bisnis bilateral yang dapat terjalin antar perusahaan-perusahaan yang ikut serta dalam kegiatan ini. 

Harapannya dengan terjalinnya kerja sama antara perusahaan-perusahaan Indonesia dan Jepang dapat meningkatkan eksposur bisnis para pengusaha sehingga semakin berdampak baik pada perekonomian masing-masing negara dan meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dan Jepang.

Pada kesempatan yang sama BEI juga melaksanakan studi banding ke Japan Exchange Group (JPX). Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memberikan pengetahuan sekaligus pemahaman yang lebih komprehensif mengenai proses evaluasi dan pemantauan perusahaan tercatat, pengembangan produk dan sistem di Bursa lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *