GANTARITV.ID – Bus menjadi salah satu moda transportasi populer, termasuk di Malaysia. Tapi, tahukah Anda ada perbedaan bus Indonesia dengan Malaysia.
Indonesia dan Malaysia sama-sama sebagai negara dengan jumlah populasi bus sangat tinggi. Begitu juga dengan pengguna bus yang sama-sama besar.
Banyak warga Malaysia menggunakan bus untuk perjalanan antar kota. Seperti juga yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Namun dari segi desain bus ada beberapa perbedaan yang perlu dicatat.
Jika di Indonesia tren industri karoseri bus yang sedang naik daun belakangan ini didominasi oleh bus berlantai tinggi berkategori; HD, HDD, maupun SHD. Di Malaysia justru terjadi sebaliknya.
Negeri jiran itu ternyata lebih dahulu memulai memproduksi bus berlantai tinggi tulen alias Super High Deck ataupun Double Deck yang dibangun di atas chassis Space Frame 3-Axle.
Jika di Indonesia nama Adiputro telah dikenal luas sebagai perusahaan body builder bus mewah karya anak bangsa jahitan dalam negeri. Malaysia juga punya perusahaan karoseri yang sangat terkenal yakni SKSBUS.
Bus-bus buatan SKSBUS telah menjadi produk Top Of Mind di kalangan operator dan penggemar bus. Berbeda dengan di Indonesia, bus di Malaysia mewajibkan semua penumpang yang membawa barang bawaan cukup besar menaruhnya di kompartemen bagasi di bagian dalam bus. Jadi sangat wajar jika di bus-bus Malaysia ada kompartemen bagasi yang diletakkan di samping sopir bus.
Pasalnya perjalanan yang sering ditempuh masyarakat Malaysia tidak hanya antar kota saja tapi juga antar negara. Seperti Malaysia ke Singapura dan Malaysia ke Thailand. Nah, di setiap perbatasan seluruh penumpang bus harus turun dari bus dan membawa barangnya masing-masing untuk menyelesaikan proses imigrasi.
Jadi agar lebih cepat barang-barang bawaan biasanya ditaruh di kompartemen bagasi yang ada di dalam bus. Begitu ada penumpang bus yang tidak diizinkan melintas perbatasan, maka sopir bus tidak perlu lagi kerepotan mengambil barang-barang milik penumpang tersebut.
Hal ini berbeda dengan bus-bus di Indonesia yang masih belum melayani perjalanan antar negara. Tentu saja hal itu terjadi karena kondisi geografis Indonesia yang berbeda dengan Malaysia. Di mana Indonesia didominasi oleh pulau-pulau yang tidak menyatu dengan negara lain kecuali di pulau Kalimantan.