GANTARITV.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Senin (6/11/2023), berpotensi melemah dan berada di kisaran level 6.725–6.850.

Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto, mengatakan kesimpulan dari perdagangan sebelumnya, IHSG masih kurang menjanjikan, dimana pergerakan seperti pada tanggal 25 Oktober 2023.

“MA20 memiliki perang sebagai resistance penentu reversal. Walaupun IHSG sudah menguat selama 2 hari namun ternyata masih kurang kuat untuk menembus resistance ini,” tulis William dalam analisisnya, Senin (6/11/2023).

Penguatan pada hari Jumat pekan lalu juga belum menarik, dimana tidak disertai dengan peningkatan nilai transaksi, kondisi ini memperlihatkan bahwa pasar saham masih sepi peminat. “Kabar baiknya, jika setelah menyentuh MA20 lalu IHSG bisa melemah lagi, maka akan menjadi peluang buy on weakness lagi,” kata William. Untuk faktor teknikal, IHSG membentuk pola shooting star, posisi candlestick sudah bergerak di atas MA5, namun seperti yang terjadi pada 25 Oktober 2023, IHSG tidak mampu menguat lebih lanjut di atas MA20.

“Berperan sebagai resistance, kami memperkirakan kondisi ini akan kembali membawa IHSG pada tren melemah,” ujar William, sambil menambahkan belum ada sentimen baru yang perlu diperhatikan saat ini. Sebelumnya, IHSG ditutup menguat sebesar 37.46 poin (+0.55 persen) menuju 6788,85 pada perdagangan hari Jumat 3 November 2023.

Sebanyak 327 saham menguat, 217 saham menurun, dan 209 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin. Nilai transaksi mencapai 9.3T (all market). Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal untuk dibeli saat harganya mekemah atau buy on weakness: ACES, buy, support 780, resistance 855; 875.

Pembentukan demand zone pada area 780 – 805. BNGA, buy, support 1700, resistance 1790; 1815. Trend following. Penguatan konsisten di atas support MA5 dan MA20. ELSA, buy, support 404, resistance 450; 460. Pembentukan demand zone 404 – 418. JRPT, buy, support 715, resistance (estimasi) 800.