GRANAT Bersama Ubhara Jaya Gelar Kuliah Umum Pencegahan Narkoba

Spread the love

GANTARITV.ID BEKASI — Sebagai upaya mencegah masuknya narkotika di lingkungan kampus, Universitas Bhayangkara bersama dengan Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) menggelar Kuliah Umum kepada mahasiswa Ubhara Jaya pada Selasa (27/06/23).

Dalam kegiatan Kuliah Umum dengan tema Peran Mahasiswa Dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Dengan Pendekatan Berbasis Kekinian Dalam Rangka Menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI 2023) juga dihadiri Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BNN, Komjen Pol (Purn)Togar M. Sianipar dan ketua Umum GRANAT, Henry Yosodiningrat sebagai narasumber.Rektor Ubhara Jaya, Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Drs Bambang Karsono, menjelaskan bahwa pada awal dirinya menjabat sebagai rektor, ia berkomitmen untuk mencegah masuknya narkotika di kalangan mahasiswanya.

“Pertama kali saya langkahkan adalah mengenai tri dharma, disitu baru membentuk satuan tugas anak-anak ini menjadi anti narkotika,” ungkap Pensiunan jenderal bintang dua ini.

Ia mengisahkan pengalamannya yang terpaksa harus mempolisikan mahasiswanya karena kedapatan memakai narkotika. Hal ini dilakukan karena komitmennya untuk memberantas narkoba.

“Nangis-nangis orangtuanya agar tidak di polisikan, saya bilang tidak bisa, karena saya tidak mau ada narkoba masuk sini, makanya saya bentuk Granat di sini dengan harapan bisa membentengi teman-temannya, rumahnya dan lingkungannya,” imbuhnya.

Langkah-langkah pencegahan masuknya narkotika di kalangan mahasiswanya oleh Ubhara Jaya dengan berbagai cara, salah satunya pembentukan Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) di lingkungannya.

“Kemudian kita bekerjasama dengan BNN, setiap penerimaan mahasiswa baru, itu semuanya wajib di tes urin, jadi sampai betul -betul bersih, kalau ada yang positif, kita berikan waktu satu tahun dia rehab dulu setelah itu dia boleh masuk dengan bebas narkoba dari BNN,” katanya menambahkan.

Hal yang sama juga berlaku bagi karyawan atau pegawai di lingkungan Universitas Bhayangkara, Tes kesehatan secara berkala dan tes urine dilakukan sebagai upaya pencegahan.“Kemudian yang sifatnya insidentil, itu yang sedang kita lakukan dengan kita sudah punya rumah sakit, klinik dengan dokter yang cukup,” katanya

Pensiunan Jenderal Bintang Dua ini kembali menegaskan rasa khawatirnya terkait dengan One Lose Generasi akibat narkotika yang menjadi prediksi dunia yang menakutkan

Sebagai pengelola perguruan tinggi yang mencetak generasi penerus bangsa, ia mempunyai tanggung jawab moral terhadap masa depan anak didiknya dari hal-hal negatif, salah satunya narkotika dan tawuran.

“Kita sudah punya satgas narkoba kita sudah UKM anti narkotika dan tadi juga bisa membuktikan pada masa pandemik pun kita mendeklarasikan anti narkoba, jadi itulah suatu pagar yang paling kuat kita, kita harus menjaga MURI ini, kapanpun mudah-mudah tidak akan bisa masuk,” pungkasnya.

Di lokasi yang sama, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BNN Komjen Pol (Purn) Togar M. Sianipar mengungkap bahwa keterlibatan remaja dalam penyalahgunaan narkotika semakin mengkhawatirkan.

“Dari dulu sudah dinyatakan sangat memperhatikan dan sudah dikatakan dengan kalimat yang terus menerus secara klise, diancam one lose generation, nah ini bahaya,” ungkap Komjen Pol (Purn) Togar kepada media.

Dikatakan oleh mantan Kapolda Kalimantan Timur ini bahwa ancaman satu generasi hilang atau One Lose Generation ini nyata terlihat jika pada remaja terus terjerumus pada narkotika.

“Bangsa ini, pembangunan bangsa ini akan dibawa kemana kalau satu generasi habis, oleh karena itu memang segala upaya yang dilakukan oleh BBN itu sudah sifatnya komperhensif sebenarnya,” imbuhnya.

Perang melawan narkotika diharapkan bukan hanya sebuah moto namun harus di diimplementasikan nyata dengan berbagai gerakan pencegahan.

“Harus nyata-nyata memang seluruh elemen bangsa ini tahu, harus sadar betul untuk perang melawan narkotika. Tema HANI tahun 2023 kan akselerasi war on drugs menuju Indonesia bersinar,”katanya.

Sementara itu, Ketua Umum GRANAT, Henry Yosodiningrat menjelaskan bahwa kegiatan yang di gelar di Universitas Bhayangkara Kota Bekasi itu adalah salah satu upaya menyelamatkan masa depan generasi bangsa dari penyalahgunaan narkotika.

“Dala hal ini peran dari mahasiswa sebagai generasi muda yang sudah berpendidikan tinggi untuk survei ke bawah, karena masa depan bangsa itu di tangan generasi muda, itu sasaran kita,” ungkap Henry.

Sebagai narasumber dalam kuliah umum itu, Henry memberikan paparan kepada para mahasiswa tentang upaya cegah terhadap penyalahgunaan narkotika.

“Karena upaya cegah itu, menurut saya dengan tidak mengesampingkan upaya tindakan hukum, itu akan jauh lebih efektif kalau kita berhasil mencegah,” ungkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *