GANTARITV.ID Jakarta – Brigjen Pol (Purn) Drs. H. Budi Setiawan, M.M, Dewan Penasehat Prawiro Indonesia Nusantara Jaya menyingkapi adanya tuduhan gagalnya Proyek Food Estate di Kalimantan Tengah. Hal tersebut disampaikannya kepada media dan didampingi Ketua Umum Prawiro Indonesia Nusantara Jaya Hengky Luntungan, Jerry Lumele, M.B.A, Wakil Ketua Umum, Vence Lonteng ( Ketua OKK) H.M. Haris, S.H, M.H Wakil Ketua OKK, Ike Rachmawati Wakil Bendahara Umum, Geusep Kapoyus dan Herling Tumbel bertempat di Jakarta Coffe House Menteng, Jakarta Pusat,
Selasa (01/08/23).
Drs.H. Budi Setiawan, M.M Dewan Penasehat Prawiro Indonesia Nusantara Jaya menyampaikan, kita ketahui bahwa di Kalimantan Tengah itu tanah luas dan subur dan pemerintahan banyak yang menyatakan bahwa proyek Food Estate dengan adanya tuduhan gagalnya Proyek Food Estate di Kalimantan Tengah perlu disikapi dengan melihat konteks dan fakta yang ada.
Pertama-tama, proyek ini merupakan inisiatif dari pemerintah pusat yang dimotori oleh Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Meskipun proyek tersebut diawali dengan ide besar untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat Kalimantan Tengah, berbagai tantangan dan kompleksitas terjadi selama pelaksanaannya.
Menanggapi tuduhan tersebut, penting untuk diingat bahwa peran Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam Proyek Food Estate adalah meneruskan dan memelihara proyek tersebut setelah pemerintah pusat menginisiasinya.
Setelah proyek berjalan, Pemerintah Provinsi haruslah berperan aktif dalam mendukung kelancaran proyek dan menyelesaikan berbagai hambatan yang mungkin timbul. Ini mencakup koordinasi dengan pemangku kepentingan, masyarakat, dan para ahli untuk mencari solusi terbaik dalam melanjutkan proyeknya, serta mengawasi proyek secara berkala untuk memastikan keberlangsungan dan kesinambungan proyek tersebut.
“Terkadang proyek besar seperti ini memang menghadapi tantangan yang kompleks, termasuk masalah lingkungan, aspek sosial, dan ekonomi.” Imbuhnya.
Oleh karena itu, untuk menghindari proyek terbengkalai, pemerintah provinsi harus mengambil peran yang proaktif dalam mengatasi setiap kendala yang muncul, melakukan perencanaan dan pengelolaan yang matang, serta menerapkan langkah-langkah yang berkelanjutan untuk mencapai tujuan proyek.
Jadi, sementara ada tuduhan tentang gagalnya Proyek Food Estate di Kalimantan Tengah, perlu diingat bahwa proyek ini dimulai oleh pemerintah pusat dan kemudian pemerintah provinsi haruslah berperan aktif dalam melanjutkan dan memelihara proyek tersebut agar tidak terbengkalai.
Dalam menghadapi tantangan yang kompleks, kerja sama dan komitmen dari semua pihak akan sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam mensejahterakan masyarakat khususnya dibidang pangan.
Pengembangan food estate menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024 dalam rangka memperkuat dan menjaga ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani, terutama di masa pandemi covid-19 dan ditengah terjadinya perubahan iklim.
Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan tujuan dikembangkannya Program Food Estate atau lumbung pangan baru di Provinsi Kalimantan Tengah. Dijelaskan oleh Presiden Joko Widodo, “pengembangan Food Estate tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, sebagai langkah antisipasi menghadapi adanya krisis pangan.”
Presiden berharap melalui pengembangan food estate atau lumbung pangan di di Provinsi kalimantan Tengah ini, cadangan pangan nasional nantinya dapat terpenuhi, dan apabila ada surplus dapat diekspor ke negara-negara lain.
Selanjutnya, dikutip dari portal resmi Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pertahanan akan bertindak sebagai leading sector untuk pengembangan lumbung pangan nasional baru tersebut.
Kementerian Pertahanan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam menjalankan tugasnya.
Gubernur Sugianto Sabran, dalam berbagai kesempatan, telah menyatakan kesiapan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah untuk mendukung penuh program Food Estate yang dicanangkan Pemerintah Pusat di Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan adanya program Food Estate tersebut pastinya akan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi, pembangunan, dan tentunya kesejahteraan rakyat Indonesia tidak hanya di Kalteng.
Gubernur Kalteng dan Pemprov selama ini selalu memperjuangkan dan memaksimalkan terhadap keberhasilan Food Estate.
Kami Dari Prawiro berharap pada saat Menjelang Pilpres ini kita jangan terpecah belah tetap bersatu dalam mendukung bagaimana Food Estate milik pemerintah ini kita sukseskan untuk menuju ketahanan pangan Indonesia, sama-sama saling rangkul dan memperjuangkan.
Kami dari Prawiro menegasakan kepada kalangan kalangan yang mengatakan atas ketidak berhasilan Food Estate, Bahwa Food Estate ini masih dalam proses melaksanakan apa yang di programkan oleh pemerintah
di era Presiden Jokowi.
Mohon untuk semua masyarakat agar tetap mendukung atas program ini tidak memandang koordinatornya atau di promotori oleh siapapun termasuk Prabowo Subianto selaku kementrian Petahanan, tapi ini adalah program pemerintah milik semua Masyarakat Indonesia Terutama
Kalimanatan Tengah.
Penting bagi kita untuk bersatu dan mendukung keberhasilan Food Estate milik pemerintah ini untuk tujuan
ketahanan pangan Indonesia,terlepas dari perbedaan politik.Kegagalan atau keberhasilan program ini masih dalam proses dan membutuhkan dukungan dari semua individu dan semua kalangan.
Jadi Kami Dari Prawiro Berharap semua Masih tetap mendukung program Food Estate ini, jangan
menjadikan Bahan program Ini sebagai Bahan menjatuhkan Kelompok atau golongan terutama Kepada Bapak Prabowo sebagaimana kebetulan beliau sebagai korndiantor di kementrian pertahan yang di pimpinnya.