DPW Lingkar PUAN Sumut Konsern Jaga Pluralisme, Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat

TRANSBERITA.ID, MEDAN – DPW Lingkar PUAN (Peduli Anak Negeri) Sumatera Utara menyerukan seluruh elemen untuk mendorong tumbuhnya iklim dunia usaha khususnya UMKM. Selain itu dibutuhkan pula suasana kondusif di tengah masyarakat agar perekonomian terus bergeliat di tengah adanya ancaman resesi ekonomi dunia di tahun 2023.

“Indonesia umumnya dan Sumatera Utara khususnya membutuhkan bersatu padunya semua komponen agar jika resesi ekonomi global itu benar terjadi, perekonomian kita tidak runtuh. Dan UMKM sebagai salah satu kekuatan ekonomi kerakyatan mulai sekarang harus didorong pertumbuhannya. Tentu stakeholder perbankan dan kebijakan pemerintah harus mendukung aspek permodalan, manajemen, mutu dan pasar bagi UMKM,” kata Ketua DPW Lingkar PUAN Sumut Niko Demus SH didampingi Sekretaris Ir Dariyanto, Bendahara Gumana Lubis dan unsur pengurus lainnya kepada pers, Senin (19/12) di Medan.

Untuk itu, Lingkar PUAN Sumut meminta agar seluruh elemen masyarakat meningkatkan silaturahmi tanpa batas demi terpeliharanya suasana kondusif dan kepekaan sosial di daerah ini

“Lingkar PUAN dalam kedudukan hukumnya di Kementerian Hukum dan HAM sebagai organisasi kemasyarakatan akan ikut berperan aktif mendorong berkembangnya UMKM serta terjaganya persatuan kesatuan di tengah pluralisme demi terciptanya suasana kondusif di Sumatera Utara,” ucap Nico Demus.

Dalam kesempatan itu, Lingkar PUAN Sumut menilai peran yang dilakukan Pemprovsu termasuk Pemko Medan beserta stakeholdernya sudah cukup baik dalam mendorong berkembangnya UMKM dan hal itu harus lebih dioptimalkan lagi.

Nico Demus saat ditanya wartawan apakah nama Lingkar PUAN memiliki keterkaitan dengan politisi PDIP Puan Maharani yang juga Ketua DPR RI, membenarkannya.

“Benar sekali bahwa terbentuknya DPP Lingkar PUAN di pusat dilatarbelakangi keinginan anak bangsa mensosialisasikan ide dan gagasan Mbak Puan sebagai politisi yang punya pengalaman mumpuni, lebih mengutamakan kinerja dan pengabdian ketimbang berbicara di media demi pencitraan,” ungkap Nico Demus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *