GANTARIPRO.ID, MEDAN – Ketua “Kolaborasi Relawan Ganjar” (KRG) Budiman Nadapdap menghentikan kegiatan deklarasi gabungan 133 organ relawan Ganjar Pranowo – Mahfud MD di Jalan Hayam Wuruk Medan, Jumat (10/11).
“Tadi kalian lihat sendiri, ada petugas datang dan menyampaikan ada provokator. Kita sebagai warga yang taat asas dan hukum, mengindahkan info tersebut. Itu sebabnya, kegiatan kita hentikan. Selanjutnya, kita riang gembira di sini. Nyanyi dan joget tanpa orasi politik dan sejenisnya,” ujarnya didampingi Sekretaris KRG Jumanter Pangaribuan dan Ketua Panitia Deklarasi KRG Surya Putra Sianipar.Sebagaimana sesuai undangan yang beredar, KRG dideklarasikan dihadiri Ganjar Pranowo seyogiyanya diadakan pukul 13.30 WIB. Sebelum acara dimulai, petugas berseragam datang dan menginfokan ada provokator pada panitia.Tidak dijelaskan bentuk provokatornya, tapi petugas sempat berdialog dengan panitia dan pengurus KRG. Ketua Budiman Nadapdap minta waktu sejenak untuk berorasi.Tidak sampai lima menit, ia menyudahi sambutannya. Ustaz Fuad Akbar dan mantan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Muhammad Affan mengambil alih dengan menyanyikan lagu ulang tahun untuk Budiman Nadapdap diikuti pemotongan tumpeng, yang diawali doa.Kepada wartawan, Budiman Nadapdap mengatakan, memang ada provokator di kegiatan tersebut. “Tadi panitia mendapati spanduk yang dipasang di ujung jalan. Isinya ‘Menolak Politik Dinasti’ dan ‘Mahkamah Keluarga untuk Dinasi Politik’ dan sejenisnya. Kami tidak ada membuat spanduk tersebut. Itu bagian dari provokator tersebut,” jelasnya.Disinggung langkah apa yang diambil sehubungan kehadiran provokator, ia memastikan tidak melakukan apa-apa karena kemungkinan provokator itu hanya iseng atau bersumber dari lingkungan terdekat.“Kami patuh pada harapan calon Presiden Ganjar Pranowo yang minta relawan jangan mengolok-olok situasi politik saat ini. Secara pribadi saya telepon pada Ganjar, itu yang ditekankannya,” ujarnya sambil mengutarakan kekecewaannya sebab Ganjar tak jadi hadir. “Ganjar sudah di Medan. Sebentar lagi panitia zoom dengan Ganjar yang kini berada di satu tempat,” pastinya.Sebelumnya, sejumlah organisasi relawan dikenalkan ke publik yang bergabung di KRG. Di antaranya Masyarakat Pendukung Ganjar MPG Ketua Budiman P Nadapdap SWE, Sedulur Ganjar Pranowo (Sergap) Ketua Patiazatullo Nduru CMP, PP Warkop Ketua Arisman Duha, Relawan Banteng Militan (RBM) Ketua Farida Hani, Ganjar Pranowo (Ganpran) Ketua Hadi Suryadi, Ganjaris Ketua Sawaluddin Lubis, Pro-Gerakan Nasional (Progan) Ketua Marnaek Panggabean, Gerakan Organisasi Bersinergi dan Bermartabat (Gerobak) KEtua Hernawati Sihotang, Ganjar Manggala Nusantara (GMN) Ketua Ali Zebua, Barisan Garda Terdepan (Brigada) Ketua Tengku Syafaruddin, Bonansa Ketua Dra Ester Sitorus, Jaya Sejahtera Masyarakat Sumut (Jasemas) Ketua Sugiati, Rumah Koalisi Sumut (RKS) Ketua Dody Lukas STh MM, Perjuangan Maharani Nusantara (GPMN) Ketua Irene Irawati Sinata, RGN Ketua Petur Parlindungan Purba, Bentor Ketua Romi Bahri, Perkumpulan Indonesia Perjuangan Ketua Robinhut, Sahabat All Comunitas (SAC) Ketua Januar Pramudiamto, Membara Ketua Dr (C) Surya Putra Parungguan Sianipar, Forum Senior Ketua Tegap Sembiring, Garista Ketua Rumondang Tantry A Purba, Kawan Ganjar Bersatu Nasional (KGBN) Ketua Drs Effendi Silalahi, Mamak-Mamak Milenia (MMM) Ketua Lis Fatimah, Majelis Taklim Ketua Siti Mahyuni, Rekanusa Ketua Laoly Kara, JSGS Ketua Sugiati, Temari For Ganjar Lingkar Puan Ketua Jansen Sihaloho, Markas Kudu For Ganjar Ketua Zaid Nasution dan Sekretaris Hendrick Firmando.Sebelumnya, sempat terjadi “ketegangan” sebab tiba-tiba seorang mengambil alih mik dan orasi. Budiman Nadapdap melerai ketegangan dengan minta yang bersangkutan tertib. “Kita tunjukan KRG tertib. Jika benar pendukung Ganjar, silakan daftar ke panitia untuk bergabung,” ujarnya.Sekretaris KRG Jumanter Pangaribuan mengakui kurang koordinasi hingga yang bersangkutan berorasi. “Apalagi kan sudah digariskan Ketua Budiman Nadapdap, kegaitan orasi politik dihentikan,” ujarnya sambil mengimbau seluruh organisasi relawan yang ingin bergabung di KRG harus punya legal standing. “Artinya, minimal memiliki surat pendaftaran di Notaris untuk diteruskan ke Kesbangpol atau ke Kemenkum HAM. Biar tertib. Tapi, yang ‘nyelonong’ itu tak jelas. Tapi kami tetap terbuka,” ujarnya.Ketua Panitia Deklarasi KRG Surya Putra Sianipar memastikan, kegiatan lanjutan tidak akan ada lagi hal seperti itu. “Ini kegiatan swadaya relawan. Militansi diukur dari partisipasi tapi kok demikian,” ujar agamawan tersebut.Ia menjanjikan, “mengganti” acara yang dihentikan, pihaknya akan menata kegiatan lanjutan yang lebih sempurna.Di jeda acara hiburan, Ganjar Pranowo menyapa melalui zoom. “Ya… saya sudah di sini. Tadi sudah di Medan, tapi diarahkan ke luar. Hati saya tetap untuk Indonesia terus berada di Sumatera Utara dan di tengah anda semua,” ujarnya. (**)